An exciting opportunity for me, if there's a media which facilitates me to reveal my alter ego.
Dalam sebuah proyekan menulis bersama teman di Appartemant, saya menciptakan seorang tokoh maya bernama Ateira Niskala. A sweet yet bold name for me. Nama yang pop up begitu saja ketika saya dan teman-teman sedang kebingungan membuat nama dari alter ego kami masing-masing. Untuk yang suka menulis, bukankah wajar jika alter ego divisualisasikan dalam sebuah cerita fiksi?
Ateira adalah sosok saya yang bitter dan sedikit sarkastik. Sisi saya yang hilang sejak merajut serpihan cerita bersama seorang Tuan Rusa. Cliche but true, saya merasa lebih ekspresif dalam menulis ketika berada dalam situasi yang tidak mengenakan. Sementara ketika sedang riang gembira, rasanya sudah cukup dinikmati sambil blushing-blushing sendiri. Maka di sanalah Ateira, menjadi jelmaan dari ketakutan-ketakutan saya menghadapi satu kata yang bernama "Pernikahan".
Ngomong-ngomong pernikahan, saya tiba-tiba teringat obrolan dengan seorang teman di BBM beberapa waktu lalu. Ia, bertanya apakah saya merasa gelisah memikirkan waktu pernikahan yang "seharusnya" sudah dekat. Dia, seperti rata-rata orang pada umumnya, memiliki tenggat waktu pernikahan di usia 25. Saya tertegun dan menyadari, "Oh, waktunya kurang dari 12 bulan lagi, dan mengapa tak hinggap sedikit pun pikiran seperti itu di sini?" saya bertanya sambil menunjuk otak, atau harusnya malah menunjuk hati?
Bukan berarti tanpa persiapan ke arah sana, namun sepertinya saya belum diberi hidayah untuk memikirkannya secara matang. Tsah! Masih ada mimpi yang harus saya kejar sebelum level yang itu, mungkin.
Kembali ke Ateira. Bergabunglah ia bersama alter ego - alter ego teman-teman terdekat saya. Kalea Tyaga Bestari, Avara Kyna, Oriana Elora Dalilah, Julian Sastradinata, Naila Kahlua, dan alter ego dari Tuan Rusa, yaitu Mardi Wisesa. Please kindly check that story in here. If you want :D
Ada satu lagi proyekan sebenarnya yang menjadi alter ego saya. Di sana, di sebuah proyek rahasia, saya dituntut menjadi seorang jomblo sejati yang membuat citra diri pathetic and a bit teaser. Hahaha. Membuat karakter dan tenggelam di dalamnya? Menyenangkan!
For short, membentuk dan menciptakan alter ego adalah sesuatu yang menyenangkan. Kadang ada hal yang terpendam dalam diri kita yang baru bisa dikeluarkan dalam sebuah cerita fiksi. Tidak perlu memikirkan akibat dari apa yang dilakukan oleh si karakter buatan, tapi apa yang kita inginkan bisa dikeluarkan.
.....Karena yang katanya fiksi, kadang juga tidak benar-benar fiksi.
Dalam sebuah proyekan menulis bersama teman di Appartemant, saya menciptakan seorang tokoh maya bernama Ateira Niskala. A sweet yet bold name for me. Nama yang pop up begitu saja ketika saya dan teman-teman sedang kebingungan membuat nama dari alter ego kami masing-masing. Untuk yang suka menulis, bukankah wajar jika alter ego divisualisasikan dalam sebuah cerita fiksi?
Ateira adalah sosok saya yang bitter dan sedikit sarkastik. Sisi saya yang hilang sejak merajut serpihan cerita bersama seorang Tuan Rusa. Cliche but true, saya merasa lebih ekspresif dalam menulis ketika berada dalam situasi yang tidak mengenakan. Sementara ketika sedang riang gembira, rasanya sudah cukup dinikmati sambil blushing-blushing sendiri. Maka di sanalah Ateira, menjadi jelmaan dari ketakutan-ketakutan saya menghadapi satu kata yang bernama "Pernikahan".
Ngomong-ngomong pernikahan, saya tiba-tiba teringat obrolan dengan seorang teman di BBM beberapa waktu lalu. Ia, bertanya apakah saya merasa gelisah memikirkan waktu pernikahan yang "seharusnya" sudah dekat. Dia, seperti rata-rata orang pada umumnya, memiliki tenggat waktu pernikahan di usia 25. Saya tertegun dan menyadari, "Oh, waktunya kurang dari 12 bulan lagi, dan mengapa tak hinggap sedikit pun pikiran seperti itu di sini?" saya bertanya sambil menunjuk otak, atau harusnya malah menunjuk hati?
Bukan berarti tanpa persiapan ke arah sana, namun sepertinya saya belum diberi hidayah untuk memikirkannya secara matang. Tsah! Masih ada mimpi yang harus saya kejar sebelum level yang itu, mungkin.
Kembali ke Ateira. Bergabunglah ia bersama alter ego - alter ego teman-teman terdekat saya. Kalea Tyaga Bestari, Avara Kyna, Oriana Elora Dalilah, Julian Sastradinata, Naila Kahlua, dan alter ego dari Tuan Rusa, yaitu Mardi Wisesa. Please kindly check that story in here. If you want :D
Ada satu lagi proyekan sebenarnya yang menjadi alter ego saya. Di sana, di sebuah proyek rahasia, saya dituntut menjadi seorang jomblo sejati yang membuat citra diri pathetic and a bit teaser. Hahaha. Membuat karakter dan tenggelam di dalamnya? Menyenangkan!
For short, membentuk dan menciptakan alter ego adalah sesuatu yang menyenangkan. Kadang ada hal yang terpendam dalam diri kita yang baru bisa dikeluarkan dalam sebuah cerita fiksi. Tidak perlu memikirkan akibat dari apa yang dilakukan oleh si karakter buatan, tapi apa yang kita inginkan bisa dikeluarkan.
.....Karena yang katanya fiksi, kadang juga tidak benar-benar fiksi.
No comments:
Post a Comment