Pasangan dan perbedaan.
Tidak terlalu oksimoron sih
sebenarnya, malahan di KBBI tidak mutlak disebutkan bahwa yang sepasang itu
selalu sama. Meskipun di satu sisi diartikan sebagai “dua benda yang kembar”,
namun di sisi lain bisa juga berarti “yang saling melengkapi”. Dan, yah, kembar
pun bahkan tidak harus identik.
Untuk menyamakan persepsi, pasangan dalam konteks ini adalah
saya dan pacar. Yang ceritanya sih, saling melengkapi. *pret*
Mungkin saya boleh bersyukur tidak memiliki perbedaan yang
begitu krusial dan menuai hambatan, sebut saja perbedaan agama atau suku yang
seringkali jadi pangkal masalah. Di tengah perbedaan sepele yang begitu banyak,
kami juga banyak kesamaan, termasuk sama-sama menyukai kegiatan tulis-menulis
dan sama-sama bekerja di media massa sebagai wartawan.
Bedanya,
Saya asyik bekerja di media perempuan dengan konsentrasi
topik health, craft, home and living, relationship, dan parenting.
Sementara dia menikmati bekerja di media berita dengan topik politik, hukum,
dan akan merambah ekonomi juga kriminal dalam beberapa bulan ke depan.
And it’s incredibly fun! Suatu hari kami berbincang sambil
makan siang.
Dia : Jadi kalo meliput bencana misalnya kapal tenggelam, kita
harus mastiin orang itu meninggal karena tenggelam atau justru sudah meninggal
karena terbakar, baru jatuh ke laut. Blablablabla. Kamu? Abis nulis apa tadi?
Saya : Fake orgasm. Ternyata 60% perempuan pernah berpura-pura
orgasme di depan pasangannya. Haha. Biasanya karena blablablablabla.
See? How fun is that?
So tell me, whats the difference between you and your partner?
No comments:
Post a Comment