Tuesday 25 October 2011

[REVIEW] The Strudels

Kawasan Progo di Bandung yang begitu nyaman karena kerimbunannya, bisa jadi menjadi tujuan ketika kita butuh tempat makan. Banyak sekali pilihan tempat makan di kanan dan kiri jalan yang bisa dipilih sesuai selera.




Oh, Akhirnya S.Ikom

1/10/11
Oh, Paradigma Kritis.
Bahwa kritis dan mengada-ada itu kadang sangat tipis. Bukan berarti ketika kamu merasa banyak mempertanyakan itu berarti kamu kritis. Bisa jadi berarti kamu sangat malas hingga jalan pintas “bertanya” adalah jawaban yang bisa kamu dapat tanpa melakukan riset terdahulu. Belakangan ini saya banyak bertanya, tapi karena memang malas membaca. Padahal ketika saya mulai menyentuh buku merah yang awalnya saya kira hanya akan berujung sebagai pajangan di rak buku, pertanyaan-pertanyaan itu terjawab sudah. Tapi ya itu. Malasnya minta ampun. Padahal dari membaca, baru kita bisa mempertanyakan realita yang timpang. Gitu deh.


2/10/11
Oh, Prakata.
Dulu saya suka sekali mencoba membuat-buat prakata. Ceritanya untuk novel saya yang tidak pernah tuntas. Bahkan saking hobinya, sepertinya saya lebih banyak membuat prakata dibandingkan novel itu sendiri. Namun ternyata ketika jalannya sudah panjang, materi untuk sebuah “buku” itu sudah selesai, momen ketika kita menengok ke belakang itu membuat jatah porsi prakata seolah terlampau sedikit untuk memuat semua nama yang telah berjasa.
Itu yang pertama.
Yang kedua, ada sedikit keinginan saya untuk membuat prakata itu menjadi emotion-less. Saya tidak berani mengorek kenangan terlalu dalam karena takut terjerat di dalamnya. Tidak berani mengumbar kejayaan di masa lalu yang entah akan bertahan atau berhenti sampai di situ.

3/10/11
Oh, Galau Akademis.
Dan ternyata galau akademis yang kemarin-kemarin itu tidak ada apa-apanya.
Entahlah. Saya pernah merasa sangat drop di semester lima, mendapati IP yang terjun bebas. Saya pernah mengalami telat ketiga kalinya pada pelajaran yang tidak memberikan toleransi terhadap jumlah absen –tidak masuk tiga kali, ulang tahun depan. Dan yang ini, yang satu ini, mungkin galau akademis yang sesungguhnya. Akan tetapi seperti saya baca di status seorang teman, ketika GALAU, God Always Look Around Us. #opoiki
Lalu sekarang, kalau usaha saya maksimal dan saya dapat mempertanggungjawabkan, maka galau akademik tingkat tinggi ini akan berakhir dalam hitungan minggu. Dan masih saja saya malas membaca buku-buku pegangan yang sudah demikian banyaknya dipasok oleh madrimian. Enggan memiliki pemahaman yang salah terhadap teori tapi baca buku juga kebangetan malasnya. Lalu bagaimana nanti pertanggungjawaban di depan penguji? A-eu-a-eu~


4/10/11
Oh, Waktu Yang Terbuang.
Demi ketakutan yang tak terhapuskan. Demi kegalauan yang tak terbendung. Demi kegelisahan yang tak terelakkan. Demikian saya harap dapat dimengerti. H-6 pengumpulan skripsi bok nek cing coy.

***


Oh, ternyata selanjutnya saya tidak sempat mendokumentasikan keresahan di detik-detik terakhir sebagai mahasiswa. Hihi. Sampai saat ini, enam hari berlalu sejak pencapaian itu terselesaikan dengan hasil yang memuaskan (congratulation, Me!). Namun euphoria ini bukan akhir, melainkan awal dari dunia yang benar-benar baru. Ya, as cliche as it may sound. Aaaaand, I’m so excited for the next step! XD

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...