(illustration via : weheartit)
“Jawaban hanyalah persinggahan dinamis yang bisa berubah seiring dengan berkembangnya pemahaman kita”
(Dee Lestari)
“Jawaban hanyalah persinggahan dinamis yang bisa berubah seiring dengan berkembangnya pemahaman kita”
(Dee Lestari)
It’s very undoubtable that people change. Seperti saya yang kini mulai suka makan telur. Seperti teman yang datang dan pergi. Seperti dia yang akhirnya hidup berpasangan. Seperti Mimi yang kini bersama Momos :| Seperti perubahan lain yang tak ingin saya mengerti.
Well, hidup selalu memberikan kejutannya tanpa dapat dihindari. Begitu pula dengan serangkaian perubahan yang terjadi tahun ini. Hal yang menyadarkan diri saya bahwa saya terlalu banyak berdiam diri sementara yang lain berlari begitu cepat.
Ah. As time went on I hope that twenty-something phase of life can be lived more than 10 years. Then still plenty of time to enjoy these times. As we know, responsibility between those twenty-something and thirty-something people are totally two different things.
Saya tiba-tiba ingat. Baru saja malam tadi saya bilang pada seorang teman, simpan jauh-jauh tentang masa depan jika hanya membuatmu takut dan tak kunjung menjalani apa yang di depan mata. Lantas mengapa sore ini saya kasak-kusuk tak karuan tentang perubahan dan masa depan?
Alasannya adalah seorang teman dekat yang baru saja berbagi kisah tentang pengalaman kerja yang seolah meruntuhkan idealismenya. Juga pacar saya yang besok pagi terbang ke seberang pulau dalam rangka pekerjaan. Memang hanya seminggu saja, namun mulai saat ini saya harus terbiasa untuk ditinggal-tinggal. Atau justru saya pun segera harus meninggalkan “saya-di-masa-ini” karena tak lama ada kehidupan yang sangat berbeda menunggu dijalani.
Untuk perubahan itulah, kita tidak bisa menunggu diri hingga siap.
Untuk perubahan itulah, kita tidak bisa menunggu diri hingga siap.
Still exciting to see how future will bring you, dear me? Definitely yes.