Lalu dadu dilempar dan melayanglah saya seperti pion yang
bertemu tangga. Pion menjejakkan kaki pada hari ini, minggu keempat sejak saya
pindah ke ibu kota. Tidak terasa. Begitu banyak hal-hal baru yang membuat saya
antusias dalam kehati-hatian.
via tranquilty
Perubahan pertama adalah menyesuaikan ritme hidup yang sebelumnya
luar biasa berantakan. Sekarang sudah harus bangun pagi dan tidur sebelum hari
berganti. Menyusuri jalan yang namanya begitu absurd sampai bertemu angkutan
umum, kemudian membayar Rp 2.000 untuk jarak yang tidak sampai 5 menit. Di lain
hari menyebrangi jembatan transjak dan beberapa kali salah arah ketika akan
pindah koridor. Lalu bingung membedakan cabe dan cengek ketika beli indomie
rebus atau gorengan. Mempelajari daerah-daerah serta membedakan angkot, mikrolet,
kopaja, serta bis patas. Dan pada akhir minggu terkaget-kaget melihat rentetan
angka di daftar menu demi sebuah ice capuccinno.
However, i like being
here.
Banyak yang bertanya, apa kabar fase barumu? Saya bingung
menjawab karena bisa jadi saya terlampau cepat menyimpulkan. Tapi untuk saat
ini, meskipun masih banyak sekali hal yang harus saya pelajari dan yang saya
tahu baru seujung jari, saya menyukai kegiatan saya. So many new things which await to be learned. And when it cames to things we love, obstacles seems transformed as a
challenges.
*CIEEEEEEE*
Ya semoga bukan hanya euphoria. Hehehe. Lainnya, saya
semakin percaya bahwa terkadang kita membutuhkan jarak untuk bisa lebih
“dekat”. Untuk beberapa saat, seketika saya sadar telah berdamai dengan banyak
hal.
Tapi penentuannya ada di akhir tahun. Berdoa dan berusaha
saja agar tahun depan semua ini telah tercapai. Pray for me, will you? ;)
No comments:
Post a Comment