Sudah lama. Bahkan terlalu lama, kami tidak menghabiskan waktu berdua saja. Bergelung di tempat tidurnya yang menghadap jendela besar, bercerita dengan mata terpejam. Kemudian terbangun dan menyalakan televisi untuk mengomentari berita-berita yang sedang disiarkan, atau menghubungkan diri dengan dunia maya dan membahasnya dalam dunia nyata.
Saat itu kami sampai di kostannya pukul 06.30 pagi. Makan gorengan sambil menonton televisi dengan setengah peduli. Tertidur setelah ‘satu batang dulu’ dan terbangun ketika matahari sedang berada tepat di atas kepala kami.
Satu waktu dihabiskan dengan menertawakan sifat impulsif diri sendiri, beralih menahan tawa menganalisa twitter tentang drama di balik sebuah konser rock yang konon terbesar se-Asia Tenggara, lalu kami melentur mencari draft Playboy Indonesia yang terkena pasal asusila dan mengharuskan Erwin Arnada dipenjara. Sampai pada yang lebih ringan, membahas para slacktivist, journos, dan teman di lingkungan yang tampak menjadikan ruang yang menyenangkan itu (twitter) sebagai eskapisme. Haha. No. No hard feeling.
Lupakan isu-isu tersebut. Hari itu, isu hanyalah pelengkap. Sedangkan yang sedang kami bahas secara diam-diam adalah hubungan kami sendiri.

Seperti yang pernah saya bilang, dunia memang berputar dan menghantarkan kami pada tempat-tempat yang selalu berbeda. Entah berapa lama, entah berapa jauh. Tapi menyenangkan sekali ketika kita tahu, ada seseorang di luar sana yang dapat didatangi dan mendatangi sewaktu-waktu.
Bangun tidur, 12/10/10
12. 28 PM
12. 28 PM
Tulisan ini semuanya manis sampe bagian "bukan tipikal persahabatan yang manggil partnernya beb/ay/darl/apapun", BUYARRR!!! Hahahaha
ReplyDeletehahaha ice breaking itu ceritanya :))
ReplyDeletedemi apa ya gw baru baca postingan lo ini. hahhhhhhh... I love you!
ReplyDeletelove you tooooooooo :*** nanti kita menginap bersama lagi yaa :D
ReplyDelete