Monday 4 October 2010

Mendadak Bangkok

Semuanya berawal dari impian selintas. Saya, ingin sekali bekerja di tempat yang memungkinkan saya pergi ke suatu tempat tanpa mengeluarkan biaya. Impian selintas lalu yang bahkan belakangan ini saya sempat lupa. Hehe. Sampai kemudian, tanpa disangka, ada tawaran untuk meliput kegiatan salah satu sekolah yang akan mengikuti festival budaya di negeri gajah putih, dari tempat saya bekerja.

Menolak? Rasanya tidak mungkin. Hehe. walaupun awalnya sempat ragu dan bermaksud mengundurkan diri gara-gara beberapa hal, akhirnya saya terima dengan segala konsekuensi. Di antaranya, coba lihat foto di atas. Ya, mengingat saya ikut rombongan sekolah swasta islam, selama perjalanan saya dianjurkan memakai jilbab. Hmm, awalnya berat karena rasanya belum siap di segala aspek. Tapi, sudahlah. Lagipula itu sebuah pengalaman besar atas pekerjaan dan liburan. Terlalu sayang bila dilewatkan.

Kendala lainnya adalah, karena waktu yang sangat mendadak (saya diberi kabar 3 hari sebelum keberangkatan) saya tidak sempat membuat NPWP. Tak terbayang jika biaya fiskal sebesar Rp 2,5 juta harus ditanggung sendiri. Hehe. Belum lagi ketika googling, batas menggunakan NPWP orang tua adalah umur 21. Sementara umur saya 23. Untunglah kata om-nya pacar, kalo untuk mahasiswa sebelum 25 tahun masih bisa menggunakan NPWP orang tua asal bawa KK. Oke, persyaratan dan packing sudah siap, tanggal 16 Agustus dini hari saya sudah berada di sekolah tersebut untuk keberangkatan. Kami take off dari bandara soekarno-hatta pukul 12.30 menggunakan Thai Airways.

***

Sawaddi kha! Pukul 18.40 LT, beberapa menit sebelum adzan magrib, saya sudah sampai di Royal Pacific, hotel tempat kami menginap untuk 5 hari ke depan. Mengecek kamar, saya ternyata sekamar dengan ibu kepsek. Lima hari saya berhasil menjadi orang apik dan rapi. Hihi. Tentang show siswanya, mungkin enggak harus saya ceritakan satu-satu, ya. Bisa dilihat di sini.

Yang pasti, Bangkok bisa dibilang surga wanita-wanita ahoy yang sekali liat betisnya bisa bikin iri. Haha! Apalagi setelan anak kuliah di sana semuanya setipe mahasiswa akademi sekretaris di sini, dengan beberapa mahasiswa menggunakan rok setengah paha lengkap dengan belahan di bagian pinggir atau belakang. WOW.

Well. Pentas, liburan, sekaligus puasa, memang bukan perpaduan yang mudah, ya? Beberapa pelajar nggak kuat melihat orang-orang menenteng pepsi di siang hari yang panas. Berbukalah mereka. Konon, titik tertinggi Bangkok siang hari mencapai 35 derajat!

***

Grand Palace
Kuil di tengah kota yang menjadi landmark Bangkok ini adalah objek wisata pertama yang kami kunjungi. Kecantikan arsitektur, ukiran khas Thailand dan ornamen-ornamen emas menjadi daya tariknya. Yang pasti bakal kerasa lebih menyenangkan kalo kami nggak puasa :p melihat bangunan-bangunan berwarna emas di tengah suhu udara tinggi benar-benar godaan berat. Silau meeen! Saya? Alhamdulillah sih penuh puasa selama di sana. Ogah juga kan nyama-nyamain sama anak SMP :p





Dibangun pada tahun 1782, Grand Palace dikelilingi oleh tembok sepanjang 1900 meter. Luasnya sendiri sebesar 218.000 meter persegi. Masuk tempat ini harus berpakain sopan. Harus menggunakan celana panjang dan baju berlengan. Trik kalo pengen masuk tapi pengen nyaman dengan tanktop andalan, bawa aja pashmina buat nutupin bahu :D Mengingat kedatangan kami bisa dibilang masih dalam suasana holiday peak season, nggak aneh kalo pengunjungnya banyaaak banget kayak cendol. Dan mereka rata-rata nenteng pepsi *keukeuh*

Canal Tour

Selanjutnya kami cruising dengan long tail boat mengelilingi Chao Praya River. Melewati kanal-kanal yang dihiasi rumah-rumah penduduk, temple, pusat perbelanjaan, dan hotel-hotel di kanan-kirinya. Seperti di Venesia, kanal-kanal penghubung ini bisa dibilang jalur penting karena menghubungkan banyak tempat. Kami sempat berhenti di Wat Arun atau yang biasa disebut Temple of Dawn, kemudian menyambangi pembuat suling yang fasih berbahasa Indonesia, dan berhenti juga di bronze factory.

Over all, saya malah ngerasa dininabobok-in selama di perahu. Sempet tidur juga beberapa menit. Jadi enggak terlalu inget. Sayang, kami datang sore hari. Jadi lewatlah romantisme malam di Chao Praya, maupun hiruk pikuk floating market pagi hari.

Wisata belanja
Nah kalo ini baru kayaknya bakal inget sampe detil. Awalnya, kami diajak ke dua mall. Mall pertama, Maah Boon Krong alias MBK Square. Untuk harga-harga sih terbilang lumayan, maksudnya di sana ada sepatu-sepatu dari flat, wedges, chunky heels, sampai oxford, yang rata-rata dibandrol seharga 199 baht (+/- Rp 60.000) atau paling mahal beberapa seharga 299 baht (+/- Rp 90.000) sayang sekali susah nyari ukuran 35 :(
malah ada yang nomer 35 tapi tetep kegedean. Ya nasib. Akhirnya cuma bawa satu pasang. Begitu juga untuk tas sampai ikat pinggang. Rata-rata dibandrol 199 baht. Surga? Pasti. Tiba-tiba pengen beli yang banyak buat dijual lagi di Indonesia. Pasti untungnya gede banget! Hahaha. Di sini juga ada satu toko yang ngejual souvenir-souvenir khas Thailand dari pajangan, kaos, tas, gantungan kunci, magnet, dll dll. Harganya gak terlalu mahal.

Karena jadwal festival yang cukup padat, jadwal belanja kedua ke mall-yang-entah-apa-namanya baru bisa disambangi di hari ke-4. Mall itu isinya kurang-lebih sama kayak barang-barang di metro/sogo/dll, saya sama ibu kepala sekolah dan beberapa anak yang lain milih pergi ke Suan Lum Night Bazaar naik taksi. Dan di sinilah semua ke-BM-an muncul :D

Para cewek mungkin harus ke sini kalo mau cari baju-baju yang banyak dijual online shop dengan tag “PO-Bangkok”. Mini dress chiffon, tunik, summer dress, bikini, long coat, dan lain-lainnya, dijual di jongko-jongko yang enggak mewah. Yah, night bazaar gimana sih. Tapi barang-barangnya bagus dan wearable, ditambah bisa nawar sampai sekian persen. Saya bantuin ibu kepsek nawar jam tangan dari 700 baht kebeli 300 baht :p dan dapet dress-dress yang nggak perlu dikecilin lagi dengan harga 500 baht (Rp 150.000) untuk 3 potong. Beli lebih banyak, pasti bisa dapet lebih murah. Di sini kaos-kaos Thailand juga bisa didapet dengan harga 80 baht (Rp 24.000). Bros yang saya beliin buat mamah di MBK seharga 100 baht (Rp 30.000), di sini dijual 600 baht 10 biji (harga satuannya 18 ribu).

Ya gitu deh kira-kira. Jadi kalo barang inceran kamu bukan barang-barang branded, mending ke Suan Lum dulu sebelum ke mall :D kecuali emang nyari yang branded bisa ke Siam Paragon atau Central World. Oh ya, kalau kebetulan berada di Bangkok ketika akhir pekan, jangan lupa Chatuchak Weekend Market. Itu kayaknya lebih seru :D
***
Pelajaran moral? Tsaah. Hahaha. One thing for sure, saya semakin yakin kalau masa-masa SMP adalah masa tersulit untuk dimengerti. Satu lagi, keberuntungan itu bisa datang kapan saja, mungkin lebih cepat dari yang diharapkan. Hehe.

(foto : me || edit : btork)

1 comment:

  1. Tulisannya membantu sekali. mau ke sana juga nih. tks y =D

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...