With boyfriend? I do. I do know his YM, facebook, multiply, blogspot passwords, and vice versa. Tapi bukan berarti tahu password lantas bebas ngobrak-ngabrik akun pacar.
Pasangan yang berantem atau putus gara-gara si anu log in ke akun pacarnya dan menemukan sebuah keganjilan kemudian jealousy membabi buta sebelum sempat konfirmasi? Itu banyak banget kejadian ya kayaknya?
Pernah, saya ditag sebuah foto di facebook. Isinya print screen message FB milik pacar temen saya sama selingkuhannya. Dan ya, pembobolan akun pribadi oleh temen saya itu dilakukan setelah mereka putus. O please lah teman. Mau sesakit apapun perasaanmu dikhianati orang tersayang, publish pengkhianatan itu facebook malah bikin kamu terlihat lebih pathetic. Pathetic karena diselingkuhi dan pathetic karena ketahuan masih mengandalkan jalan kotor buat membuktikan perselingkuhan itu. Double pathetic. Langsunglah saya pilih remove tag. That was their probs. Not mine.
Satu hal yang masih hangat adalah teman saya yang akun-akunnya dibuka sang mantan gak lama setelah mereka putus. Mungkin penasaran, karena alasan mereka putus tak bisa diterima. Ini bukan kali pertama si mantan suka buka-buka privacy temen saya. Dan kebetulan, aksi pembobolan paskaputus itu menghasilkan sebuah fakta yang membenarkan kecurigaannya. Ya, kecurigaan kamu terbukti. Lantas? Sepertinya gak akan merubah banyak hal.
Berbagi password dengan pacar? Gak ada salahnya. Tapi yang salah adalah ketika kamu insecure berlebihan. Melakukan hal-hal kecil namun konyol seperti mengaktifkan YM pacarmu dan ingin tahu siapa yang akan menyapa, lalu membalas sapaan dengan berpura-pura jadi si pacar. Atau membalas wall mantannya pacar di FB si pacar, membuka DM twitter, message archive YM, dan lainnya. Ayolah, sikapi bagi-bagi password itu dengan bijak. Bukan cuma pacar kamu yang malu kalo kamu hacking akun dia dengan hal-hal konyol kayak tadi. Karena yang paling malu itu harusnya kamu.
Hal yang sama berlaku buat inbox SMS. Dan ini bukan hanya ke pacar. Dulu, ada sekelompok teman saya yang melumrahkan diri membuka inbox SMS temennya. Buat saya itu bener-bener gak sopan. Kemudian mereka dengan enteng menyebut itu “Games SMS”. Jadilah, saya selalu paranoid berada di sekitar mereka. Semoga sekarang mereka bisa lebih dewasa :p
Kita emang seringkali menikmati bocornya informasi orang lain. Seperti isi wikileaks yang belakangan ini diburu dan diteliti banyak orang. Semua orang ingin tahu. Kita menikmati rahasia-rahasia orang yang bocor. Tapi kira-kira bagaimana dengan Megawati yang baru kena sentilan di Wikileaks? Mungkin gak bisa seringan kita menyikapi kelicinan website yang pernah dapet New Media Award dari majalah Economist ini. Intinya, yang dirugikan pasti merasa gak terima. Yang melakukan, selalu berdalih bukti kebenaran. Sementara buat yang gak disentil, jadiin aja hiburan (kalo emang lucu).
So, try to place yourself in different positions, guys!
And feel the surprise.
Pasangan yang berantem atau putus gara-gara si anu log in ke akun pacarnya dan menemukan sebuah keganjilan kemudian jealousy membabi buta sebelum sempat konfirmasi? Itu banyak banget kejadian ya kayaknya?
Pernah, saya ditag sebuah foto di facebook. Isinya print screen message FB milik pacar temen saya sama selingkuhannya. Dan ya, pembobolan akun pribadi oleh temen saya itu dilakukan setelah mereka putus. O please lah teman. Mau sesakit apapun perasaanmu dikhianati orang tersayang, publish pengkhianatan itu facebook malah bikin kamu terlihat lebih pathetic. Pathetic karena diselingkuhi dan pathetic karena ketahuan masih mengandalkan jalan kotor buat membuktikan perselingkuhan itu. Double pathetic. Langsunglah saya pilih remove tag. That was their probs. Not mine.
Satu hal yang masih hangat adalah teman saya yang akun-akunnya dibuka sang mantan gak lama setelah mereka putus. Mungkin penasaran, karena alasan mereka putus tak bisa diterima. Ini bukan kali pertama si mantan suka buka-buka privacy temen saya. Dan kebetulan, aksi pembobolan paskaputus itu menghasilkan sebuah fakta yang membenarkan kecurigaannya. Ya, kecurigaan kamu terbukti. Lantas? Sepertinya gak akan merubah banyak hal.
Berbagi password dengan pacar? Gak ada salahnya. Tapi yang salah adalah ketika kamu insecure berlebihan. Melakukan hal-hal kecil namun konyol seperti mengaktifkan YM pacarmu dan ingin tahu siapa yang akan menyapa, lalu membalas sapaan dengan berpura-pura jadi si pacar. Atau membalas wall mantannya pacar di FB si pacar, membuka DM twitter, message archive YM, dan lainnya. Ayolah, sikapi bagi-bagi password itu dengan bijak. Bukan cuma pacar kamu yang malu kalo kamu hacking akun dia dengan hal-hal konyol kayak tadi. Karena yang paling malu itu harusnya kamu.
Hal yang sama berlaku buat inbox SMS. Dan ini bukan hanya ke pacar. Dulu, ada sekelompok teman saya yang melumrahkan diri membuka inbox SMS temennya. Buat saya itu bener-bener gak sopan. Kemudian mereka dengan enteng menyebut itu “Games SMS”. Jadilah, saya selalu paranoid berada di sekitar mereka. Semoga sekarang mereka bisa lebih dewasa :p
Kita emang seringkali menikmati bocornya informasi orang lain. Seperti isi wikileaks yang belakangan ini diburu dan diteliti banyak orang. Semua orang ingin tahu. Kita menikmati rahasia-rahasia orang yang bocor. Tapi kira-kira bagaimana dengan Megawati yang baru kena sentilan di Wikileaks? Mungkin gak bisa seringan kita menyikapi kelicinan website yang pernah dapet New Media Award dari majalah Economist ini. Intinya, yang dirugikan pasti merasa gak terima. Yang melakukan, selalu berdalih bukti kebenaran. Sementara buat yang gak disentil, jadiin aja hiburan (kalo emang lucu).
So, try to place yourself in different positions, guys!
And feel the surprise.
ahaha..
ReplyDelete"Games SMS"
definitely been there too..
menyebalkan eh? :D
ReplyDeletenice topic buat yang pacaran :)
ReplyDelete